15 July 2008
Membuat Sendiri Timing Light
Prinsip kerja dari timing light sebenarnya sangat sederhana, dimana pencahayaan berupa kilat-an/flashing diberikan pada indikator titik derajat pengapian yang berada pada roda gila kendaraan secara terus menerus, kilat/flashing tersebut bertepatan dengan proses pengapian pada busi/silinder No.1. sehingga titik idikator waktu pengapian akan tampak seperti berhenti meskipun titik tersebut sebenarnya sedang berputar. Dengan terlihatnya indikator tersebut, maka kita dapat dengan mudah untuk mengatur/menyetel waktu pengapian dengan cara memutar ditributor pengapian sehingga diperoleh waktu pengapian yang tepat.
Syarat dari pencahayaan tersebut harus memenuhi kriterian Cahaya tersebut harus cepat menyala dan harus cepat padam. Syarat ini bisa diperoleh dengan menggunakan pencahayaan yang ditimbulkan oleh lampu jenis Xenon. Lampu jenis xenon ini memiliki sifat-sifat tersebut di atas dan memiliki cahaya yang sangat terang.
Alat Timing Light ini sangat mudah untuk di buat karena merupakan rangkaian yang sangat sederhana, hanya mungkin untuk daerah-daerah tertentu akan sulit mendapatkan komponen lampu xenon-nya.
Rangkaian di ambil dari
31 March 2008
Tambal Bolong Body Malas ke Tukang Las di Fiberglass Saja
Kemudian sy teringat masih punya bahan-bahan fiber glass nih bekas dulu, bekas nambal lantai depannya yang bener-bener sudah bolong.
Akhirnya saya tutup aja tu si keropos dengan Fiberglass, bahan yang di butuhkan adalah Mat atau serat fiberglass, met ini yang saya tahu ada dua macam, ada yang ayanyaman seperti tampak pada pic ini dan yang satu lagi tidak di anyam. Saya pilih yang di anyam agar hasil nya nanti rapih dan rata.
Bahan berikutnya adalah Resin dan Catalis. Resin bentuknya cair rada kental. Resin juga kalau tidak salah ada 2 jenis, biasanya kalau kita beli resin di tanya sama yang punya took kimia nya, resin yang butek apa yang bening. Kalau yang bening hasilnya nanti akan kinclong, tembus pandang karena hasil yang diperoleh akan bening tidak seperti resin butek. Kalau untuk proses penambalan ini saya gunakan yang butek saja, harga yang lebih murah dan toh nantinya juga akan tetutup cat.
Bersihkan kotoran/karat permukaan yang akan di tambal.
Ukur potong dengan gunting Met/serat fiberglass sesuai kebutuhan.
Oleskan dengan menggunakan kuas campuran tersebut ke permukaan yang akan di tutup
Tempelkan Mat/serat fiberglass ke permukaan yang akan di tutup kemudian oleskan kembali larutan resin ke permukaan met yang sudah menenpel tadi.
Tunggu sampai agak kering, apabila terlihat resin belum merata oleskan lagi resin. Apabila masih dirasakan kurang tebal, proses di atas bisa di ulang dengan menambahkan lapisan Mat ke 2 dst.
Tunggu hasil sampai betul-betul kering, amplas permukaan supaya diperoleh permukaan yang rata.
Oh iya jangan lupa cuci kuas dengan bubuk detergen sebelum kering, kalau sudah kering silahkan beli kuas baru.
Hati-hati serat fiberglas ini memiliki serat yang lembut tapi tajam bisa menusuk kulit. jangan dikerjakan di ruangan tertutup, gunakan selalu penutup hidung.
23 March 2008
Ganti Bearing Roda Depan
Liburan hari ini awalnya saya ingin santai-santai saja, akan tetapi karena semalam saya cek roda depan mobil saat digoyang sangat terasa sekali "oblak" nya terpaksa rencana untuk santai-santai jadi urung liburan sabtu ini.
Jam 8 pagi setelah minum segelas kopi langsung menuju garasi mobil eh car port deng, ganjal kedua roda belakang, saya pastikan ganjal ini aman untuk menahan mobil supaya tidak bergerak. Ambil dokrak angkat roda depan sebelah kiri kemudian saya goyangkan roda di arah horizontalnya dirasakan tidak terlalu banyak oblak nya. Kemudian saya goyangkan roda di arah vertikal-nya oblak nya pada goyangan ini, malah sampai bunyi dug-dug-dug.
Akhirnya saya keluarkan kunci sok 12 untuk membuka ke 6 baut di penutup hub as roda depan, setelah melepas hub tersebut saya perhatikan gemuk/stempet warnanya masih belum banyak berubah dan tidak menunjukan adanya geram/serpihan logam, syukur lah karena hal ini tidak menandakan bearing roda pecah/rusak, cukup mengencangkan baut pengunci bearing nya saja. Mungkin hal ini disebabkan sebelumnya sekitar 6 bulan yang lalu pernah dilakukan penggantian bearing di roda depan sebelah kiri ini, karena pada saat itu kondisi bearing masih dalam keadaan baru masih mencari kondisi penyesuaiaan bidang kontak di masing-masing bearing.
Setelah selesai di roda kiri dilanjutkan inspeksi pada roda depan sebelah kanan, sepertinya akan panjang sekali cerita nya untuk roda depan kanan ini karena pada saat penggantian bearing roda depan sebelah kiri, roda kanan tidak dilakukan.
Setelah mengangkat roda kanan depan, seperti biasa saya goyangkan roda, ternyata oblak nya lebih parah dari roda sebelah kiri.
Tidak pikir panjang saya buka 6 baut hub dengan kunci sok 12, bersihkan grease. Wuaduh warna gemuk untuk roda ini sudah berubah, warna nya sudah agak coklat, seperti terkontaminasi oleh air dan juga terlihat adanya serbuk besi. Wah gawat Bearing dan oli seal harus ganti sepertinya nih. Kemudian saya buka terlebih dahulu roda, kaliper rem dan cakram.
Untuk membuka housing bearing roda ini terlebih dahulu lepas pengunci baut dengan cara membengkok
Karena tidak ada kunci untuk membuka baut besar pengunci hub, terpaksa dengan sedikit merusak baut diketok dengan obeng.
Setelah housing bearing roda ini terlepas keluarkan bearing, dalam satu housing bearing terdapat 2 bearing dengan type sama.
Lepas pasangan bearing dari housing nya, karena peralatan sangat terbatas, terpaksa untuk mengeluarkan pasangan bearing tersebut di lakukan dengan mengetok pakai obeng secara bertahap.
Bearing sudah mulai berkarat ini mungkin di akibatkan dari oli seal yang sudah aus sehingga air bisa masuk, bisa di bedakan kan ya mana bearing yang masih baru dan yang sudah mantan.
Pendek cerita bearing dan oli seal baru sudah diperoleh, bearing menggunakan merk Koyo type LM300849/11 ditebus Rp.45Rb, dan oli seal Koyo CRSA 50 68 7-9T ditebus Rp.10Rb. Wuaduh oli seal yang asli nya setelah di perhatikan beda di angka belakangnya, TB9Y 50 68 7/10, cocok tidak ya? Mudah mudahan cocok lah.
Setelah semua bagian di bersihkan proses perakitan di mulai
Setelah posisi sempurna dilajutkan memasang oli seal, kebiasaan saya memberi autosealer sebelum memasang oli seal agar mudah saat dimasukan dan untuk mengantisipasi kebocoran.
Pukul dengan palu, saya menggunakan pasangan bearing bekas untuk menekan oli seal tersebut, jadi bagian ini lah yang dipukul dengan palu secara perlahan dan bertahap.
Kemudian saya pastikan permukaan oli seal rata dengan permukaan hub roda.
Wuaduh, ala ma…. Bearing nya belum masuk... seharusnya sebelum pasang oli seal pasangan bearing yang ada pelurunya mesti masuk dulu, yaah oli seal nya kudu di cabut lagi rusak nggak ya!.Dengan hati-hati menggunakan obeng minus oli seal di cabut dengan harapan yang sangat besar oli seal tidak rusak, meskipun sudah diupayakan ternyata tidak bisa mempertahankan oli seal tersebut, rusak, korban deh satu oli seal.
Sebelum memasang bearing, bearing terlebih dahulu di beri grease/gemuk, usahakan masuk sampai sela-sela bearing.
TIPS untuk memasukkan grease supaya merata masuk ke sela-sela di bearing, yaitu melarutkan grease dengan thiner kemudian bearing di rendam biarkan sampai thiner menguap, tapi hal ini memang memerlukan waktu yang lama untuk proses penguapan thiner nya.
Setelah itu masukkan hub ke poros roda, pada saat memasukkan hub kedalam poros nya di tekan perlahan sambil di putar, atau bisa juga dengan mengencangkan baut pengencang hub secara perlahan sambil memutar hub tersebut. hal ini dilakukan supaya oli seal dapat masuk ke pasangannya dengan sempurna.
Setelah selesai saya menambahkan grease lagi sampai seluruh ruangan tersebut terpenuhi dengan grease.
Setelah itu kencangkan saya kencangkan semua baut pasang kembali rem cakram, kaliper rem dan roda tentunya, setelah semua beres lakukan test drive, setelah test drive beberapa km, sambil ajak jalan-jalan keluarga ke Carefour untung ngadem. Sepulang dari jalan-jalan cek lagi roda, masih ada oblak kemudian di bongkar lagi putar baut sampai dirasakan tidak oblak.
21 March 2008
20 March 2008
SPECIFICATIONS SUZUKI KATANA
DIMENSIONS | |
LENGTH | 3,430MM |
WIDTH | 1,460MM |
HEIGHT | 1,680MM |
WHEELBASE | 2,030MM |
TRACK (FRONT) | 1,210MM |
TRACK (REAR) | 1,220MM |
MIN. CLEARANCE | 230MM |
WEIGHT | 840KG |
ENGINE | |
TYPE | F10A/I-4 OHC |
DISPLACEMENT | 970CC |
BORE X STROKE | 65.5X72.0MM |
POWER | 45HP @5500RPM (SAE NET) |
TORQUE | 7.5KGM @3000RPM (SAE NET) |
TRANSMISSION | |
TYPE | 4-SPEED MT |
RATIOS (1ST) | 3.136 |
(2ND) | 1.946 |
(3RD) | 1.422 |
(4TH) | 1 |
(5TH) | - |
(REV) | 3.463 |
DIFF RATIO | 4.111 |
SUSPENSION | |
FRONT | LEAF SPRINGS |
REAR | LEAF SPRINGS |
STEERING | |
TYPE | |
TURNING CIRCLE | 4.9M |
BRAKES | |
FRONT | DISK |
REAR | DRUM |
PARKING | DRUM |
WHEELS & TYRES | |
RIMS | 5.5JJX15 |
TIRES | FR78-15 |
My Katana
In the year 2005 we choose to buy a car.This vehicle functions to do journey of return to native land and take the air with beloved family.
After car at house, we are a family is very hapy, especially my small daughter, name is Dian.